x

Panduan Meliput  "One Health" untuk Jurnalis

Krisis iklim dan pandemi Covid-19 menjadi isu kesehatan global yang dihadapi masyarakat dunia menggunakan pendekatan One Health. Sebuah gagasan dimana kesehatan manusia berkaitan dengan kesehatan hewan dan lingkungan.

Pendekatan ini diadopsi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) untuk mendorong penanganan mulstisektoral terhadap ancaman kesehatan masyarakat yang berasal dari hewan-manusia-lingkungan.

Pendekatan terpadu ini dianggap sebagai cara paling efektif untuk mengurangi risiko tersebut, namun hingga kini kurang mendapat perhatian media.

Kerangka kerja One Health mencakup – dan dapat digunakan untuk memerangi – penyebaran penyakit zoonosis, resistensi antimikroba dan kontaminasi bahan kimia.

Interaksi antara hewan dan manusia memungkinkan potensi paparan virus dan bakteri patogen, serta kandungan beracun, baik itu logam berat, plastik hingga pestisida yang sangat berbahaya.

Mempelajari penyakit pada hewan juga dapat memberikan wawasan penting bagi jurnalis. Terlebih lagikKetika wabah penyakit pada manusia dan hewan terjadi secara bersamaan.

Apa itu One Health ?

Menurut WHO, One Health adalah sebuah pendekatan untuk merancang dan mengimplementasikan program, kebijakan, legislasi dan penelitian untuk mencapai hasil kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Sementara itu, Center for Disease Control and Prevention mendefinisikan One Health sebagai sebuah upaya kolaboratif dari berbagai sektor dan multidisiplin baik di tingkat lokal, nasional maupun global—dengan tujuan untuk mencapai kesehatan yang optimal dengan mengakui keterkaitan antara manuasia, hewan, tumbuhan dan lingkungan.

Bagaimana menerapkan One Health dalam liputan?

Pemateri One Health sekaligus Staf Konten dan Editor Earth Journalism Network (EJN), Amrita Gupta mengatakan konsep One Health mengakui bahwa kesehatan manusia, hewan dan eksosistem saling terkait satu sama lain.

"Untuk mengatasi potensi dan risiko dari ekosistem manusia dan hewan perlu multidisiplin dan kolaboratif lintas sektoral," jelas Gupta dalam paparannya pada ToT EJN, Selasa (24/5/22), di Phuket, Thailand.

Untuk menerapkan dalam peliputan, One Health digunakan sebagai kerangka kerja untuk menginformasikan pendekatan integrative pelaporan lingkungan. Tidak hanya sebagai penelitian dan model intervensi kesehatan masyarakat.

“Sertakan data yang relevan dari berbagai sumber dan suara dari beragam pemangku kepentingan di berbagai bidang untuk menunjukkan luas dan dalamnya dampak—dan solusi," kata Amrita.

“Cerita jurnalis harus lintas disiplin. Seperti halnya Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kesehatan perlu bekerja sama untuk mencegah wabah zoonosis berikutnya."

Selain itu, gunakanlah pendekatan yang saling berhubungan dibandingkan pendekatan silo sehingga cerita yang dihasilkan lebih holistik dan efektif.

Berikut beberapa contoh penerapan One Health  yang dapat digunakan dalam liputan:

  • Laporan tentang tambang terkait deforestasi, pencemaran air, perambahan wilayah adat dan dampak kontaminasi logam berat terhadap kesehatan manusia dan hewan.
  • Laporan tentang hilangnya keanekaragaman hayati dan dampaknya terhadap ketahanan pangan, konflik manusia-satwa liar.
  • Kesehatan perempuan dan akses terhadap kesehatan dengan mempertimbangkan kenaikan permukaan laut dan cuaca ekstrem yang sering terjadi.

Penulis : Sepsha Dewi Restian, Ketua Bidang Program dan Kerjasama SIEJ

Artikel ini sebagian merupakan terjemahan artikel Earth Journalism Network (EJN) berjudul “A Journalist's Guide to Covering and Implementing the One Health Approach in Reporting" dan paparan materi ToT EJN yang dipresentasikan oleh Staff Konten dan Editor EJN, Amrita Gupta, pada Mei 2022 di Phuket, Thailand.

Suasana ToT EJN yang diikuti para grantee dari Asia Pasifik yang diselenggarakan di Phuket, Thailand (24/5/22)
Share