x

Editors Meeting #3 "Pasca COP26: Komitmen Indonesia Atasi Krisis Iklim Melalui Perdagangan Karbon"

Media massa memiliki peran strategis dalam mempengaruhi kebijakan dan mensosialisasikan konsekuensi penegakan perubahan iklim di Indonesia. Berkaitan dengan isu pasca COP26, media massa berperan penting dalam mengumpulkan informasi dan wawasan baik dari para pemangku kepentingan, pemerintah, LSM, industri ekstraktif, maupun komunitas masyarakat terdampak sebagai narasumber pemberitaan sekaligus membangun narasi informatif terkait isu iklim yang terjadi.

Karena itu, Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia/The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) menggelar kegiatan Editors Meeting “Pasca COP26: Komitmen Indonesia Atasi Krisis Iklim Melalui Perdagangan Karbon".

Kegiatan ini akan diselenggarakan pada:
Hari, tanggal : Sabtu, 27 November 2021

Pukul : 09.30 – 12.15 WIB

Tempat : Ruang virtual Zoom Meeting

Narasumber dalam Editors Meeting :

  1. Kuki Soejachmoen, Co-Founder & Executive Director Indonesia Research Institute od Decarbonization (IRID).
  2. Prof. Dr. Daniel Murdiyarso, Peneliti Gambut Center for International Forestry Research (CIFOR)

Pemantik Diskusi: Rochimawati, Ketua Umum The Society of Indonesian Environmental Journalist (SIEJ) & Editor VIVA.co.id

Kegiatan editors meeting ini bertujuan untuk berdiskusi bersama editor tentang target iklim Indonesia pasca COP26. Melalui kegiatan ini, para editor diharapkan dapat mengetahui perkembangan isu perubahan iklim terkini, target penurunan emisi pasca COP26, serta dampak perdagangan karbon terhadap masyarakat adat.

Indonesia sebagai negara yang hadir dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi PBB terkait Perubahan Iklim, COP26 yang diselenggarakan di Glasgow, Skotlandia pada tanggal 1-12 November 2021 menyampaikan sejumlah pernyataan terkait komitmen dan aksi nyata dalam pengurangan emisi global.

Target ambisius Indonesia dalam komitmen Paris Agreement sebagaimana yang tertuang dalam Updated Nationally Determined Contribution (NDC) berupaya mencapai target pengurangan emisi sebesar 29% dengan usaha sendiri dan sebesar 41% dengan dukungan internasional hingga tahun 2030. Hal ini dilakukan dalam upaya mencapai emisi nol bersih selanjutnya yang ditargetkan berhasil pada 2050 mendatang.

Share