Diskusi Publik "Membuka Data dan Informasi Deforestasi Secara Terang Benderang."
Polemik data deforestasi masih menyita perhatian publik, setelah Greenpeace Indonesia mengkritik pemerintah yang mengklaim prestasi pemerintah dalam penanganan deforestasi di Indonesia seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam COP26 UNFCCC di Glasgow, November 2021 lalu. Pun saat menjawab pertanyaan wartawan BBC beberapa waktu lalu.
Pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan, tidak ada yang salah dari ucapan presiden soal klaim deforestasi terendah selama 20 tahun terakhir.
Sementara itu, Greepeace Indonesia menyatakan data deforestasi justru meningkat dari sebelumnya 2,45 juta ha (2003-2011) menjadi 4,8 juta ha (2011-2019). Terkait penurunan angka kebakaan hutan dan lahan pada 2020-2021, menurut Greenpeace hal ini disebabkan oleh gangguan anomali fenomena La Nina (tahun baah), bukan sepenuhnya hasil upaya langsung pemerintah.
Bagaimana membuka dan membaca data deforestasi di Indonesia ?
The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) menggelar diskusi publik dengan tema "Membuka data dan Informasi Deforestasi Secara Terang Benderang."
Hari / tanggal : Jumat , 10 Desember 2021
Waktu : 12.50 - 15.30 WIB
Tempat : Zoom Meeting (bit.ly/Webinar_MembukaData_Deforestasi)
Diskusi ini disiarkan melalui Live Streaming Youtube Greepeace Indonesia
Hadir sebagai narasumber :
- Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, MSc (Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan-KLHK)
- Kiki Taufik (Greenpeace Indonesia)
- David Gaveau (TheTreeMapScientist)
- Prof. Ahmad Maryudi (Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM)
Ikuti Diskusi webminar ini!
Narahubung :
Eny Musliha (SIEJ) +628195798329
Email : Sekretariat@siej.or.id