Saat ini Indonesia memiliki ± 200 jenis burung air yang hidup di empat habitat yaitu hamparan pasang surut, lahan basah buatan, mangrove dan rawa rumput.
Asian Waterbird Census (AWC) merupakan suatu kegiatan sensus burung air tahunan yang bersifat sukarela, terbuka bagi siapa saja termasuk ahli burung, pengamat amatir, pencinta alam, guru, LSM, pegawai negeri, dan masyarakat umum atau citizen scientist. Sejak dimulai pada tahun 1987, AWC telah menjangkau lebih dari 5.700 lokasi di 24 negara, dengan keterlibatan ribuan pengamat sukarela dari ke-24 negara tersebut, termasuk INDONESIA.
Seluruh informasi yang terkumpul kemudian disimpan dalam pangkalan data dan kemudian dibuat laporan tahunan internasional, yang meliputi status dan distribusi semua jenis burung air di Asia Pasifik, peta, serta identifikasi lokasi-lokasi lahan basah yang penting. Data ini akan mendukung program-program konservasi dan penelitian spesies, kawasan, serta kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lahan basah.
Dalam rangka Asian Waterbird Census tahun 2022, Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) berkolaborasi dengan The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) Simpul Gorontalo dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo memilih Danau Limboto sebagai lokasi sensus burung air. Danau ini merupakan salah satu habitat bagi sejumlah jenis burung air di Provinsi Gorontalo.
Yuk mengenal dan menghitung burung air, dengan bergabung untuk mendukung upaya pelestarian burung air demi keseimbangan alam yang kita huni.
Nara hubung : +628111433413